Management Audit
Pembahasan
Management Audit merupakan suatu
penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan,
departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat diaudit. Penekanannya
adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektifitas, dan ekonomisasi
dalam usaha dan organisasi yang lain. Dalam aplikasi praktis yang berbeda,
management audit (pemeriksaan manajemen) dikenal sebagai “Operational
Auditing”, “Value-for-Money Auditing”, “Comprehensive Auditing”, “Performance
Auditing”, dan “Systems Auditing”. Perbedaan antara istilah tersebut tidak
jelas dan sering digunakan secara bergantian (Tunggal, 2003:10).
Management audit memiliki tujuan
yang sama dengan operational audit, akan tetapi untuk sektor swasta lebih
dimaksudkan sebagai usaha untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam
organisasi. Istilah “Performance Audit” biasanya digunakan di Amerika untuk
sektor publik, sedangkan istilah “Operational Auditing” digunakan baik untuk
sektor publik maupun swasta atas keseluruhan operasi keuangan dan non keuangan
organisasi. Atas berbagai perbedaan istilah tersebut Parker sebagaimana dikutip
oleh Burrowes dan Persson (2000) mengatakan bahwa istilah–istilah yang berbeda
bisa muncul untuk digunakan atas konsep yang sama, atau jika tidak istilah yang
sama mungkin saja digunakan untuk konsep yang berbeda. Parker mendefinisikan
konsepnya mengenai management auditing sebagai evaluasi atas manajemen dan
fungsi serta kinerja organisasi berkenaan dengan ekonomisasi, efisiensi dan
efektifitas dari area-area operasi, aktifitas dan hasil.
Ketika sebuah organisasi
menyelenggarakan perencanaannya pada semua level manajemen dan selanjutnya
mengimplementasikan rencana-rencana tersebut dalam operasi, perlu dilakukan
sesuatu sebagai pengawasan terhadap operasi untuk memastikan pencapaian atas
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Definisi management audit menurut Hamilton
(1986:11) berikut mendukung pernyataan tersebut, yaitu :
The management audit technique covers a broad spectrum of procedures, methods of evaluation, policies and approaches. It is designed to analyze, evaluate, review and appraise the performance of the firm in relation to either a set of predetermined standards or some generally accepted rules or guidelines of the company.
The management audit technique covers a broad spectrum of procedures, methods of evaluation, policies and approaches. It is designed to analyze, evaluate, review and appraise the performance of the firm in relation to either a set of predetermined standards or some generally accepted rules or guidelines of the company.
Pendapat Hamilton tersebut kurang
lebih mempunyai arti bahwa teknik management audit meliputi spektrum yang luas
dari prosedur, metode evaluasi, kebijakan dan pendekatan, yang dirancang untuk
dan menilai kinerja perusahaan terhadap standar yang sudah ditentukan
sebelumnya atau beberapa kebijakan yang diterima umum atau garis pedoman
perusahaan.
Ramanathan (1990:298) mengungkapkan pendapatnya mengenai beberapa definisi management audit yaitu :
Ramanathan (1990:298) mengungkapkan pendapatnya mengenai beberapa definisi management audit yaitu :
1.
Management audit adalah suatu
pemeriksaan terhadap kondisi dan diagnosa atas defisiensi dengan rekomendasi
sebagai koreksi terhadap hal tersebut. Pada dasarnya merupakan konsep yang
membangun dan objektif dalam pendekatannya. Tujuannya adalah untuk membantu
manajemen dalam meperbaiki posisinya dalam perusahaan. Hasil akhirnya adalah
diagnosa atas kondisi kesehatan perusahaan dengan perhatian yang lebih
difokuskan pada ‘apa’ yang membutuhkan peningkatan dan dengan rekomendasi yang
jelas.
2.
Management audit merupakan suatu
pendekatan dalam penemuan fakta yang sistematis yang memeriksa, menilai dan
melaporkan pemahaman dan efektifitas dari tujuan, kebijakan, standar, struktur,
prosedur dan pengendalian, untuk menyoroti pergeseran, pemborosan, birokrasi,
dll., dan untuk mengidentifikasi area yang akan diperbaiki. Tujuannya adalah
untuk menyoroti area-area permasalahan sehingga tindakan koreksi bisa dilakukan
oleh karyawan lainnya baik didalam maupun diluar organisasi.
Batra (1997)
mendeskripsikan management audit sebagai berikut :
Management audit may be described as the audit for and of management, in the sense that, as top management does not have direct control over operations, so it is interested in ensuring that business operations are conducted in an efficient manner, decisions are based on information and made at appropriate levels of authority, assets are safeguards, operational efficiency is promoted and that the business is carried out in accordance with management instructions and policies….Management audit is being termed as ‘audit of management’. It signifies that management audit appraises the quality of top management.
Management audit may be described as the audit for and of management, in the sense that, as top management does not have direct control over operations, so it is interested in ensuring that business operations are conducted in an efficient manner, decisions are based on information and made at appropriate levels of authority, assets are safeguards, operational efficiency is promoted and that the business is carried out in accordance with management instructions and policies….Management audit is being termed as ‘audit of management’. It signifies that management audit appraises the quality of top management.
Pendapat
tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa management audit merupakan audit
untuk dan atas manajemen, dalam hal ini, karena top manajemen tidak mempunyai
kendali langsung atas keseluruhan operasi, maka ia berkepentingan untuk
memastikan bahwa operasi bisnis dilakukan dengan cara yang efisien,
keputusan-keputusan berdasarkan informasi-informasi dan dibuat oleh otoritas
level yang tepat, aset aman, efisiensi operasional meningkat dan bisnis
dilakukan sesuai dengan instruksi dan kebijakan yang dibuat oleh
manajemen….Dalam hal management audit sebagai audit atas manajemen, maka
management audit digunakan untuk menilai kualitas dari top manajemen. Pentingnya management audit Berikut
adalah pendapat Theo Haiman dalam bukunya. Professional
Management yang dikutip oleh Ramanathan (1990:292) berkaitan dengan munculnya
kebutuhan akan management audit:
In connection with control of overall performance, management audits are becoming increasingly significant. Just as most companies make it a point to have their accounts audited at least once a year, some of the more progresive companies have recognized the importance of management audits. These audits are substantially different from those performed by public accountants and are not concerned with the verification of financial data. They are performed either for the top management, for the stockholders, or for other owners. Management audits provide a device for surveying the management of the enterprise critically and objectively from the broadest possible point of view. They start where the balance sheet audits leave off and are concerned with the examination of the organization and the operations of the enterprise from every aspect. At times, such an audit is undertaken by the management itself and even more frequently outside help is called up on.
In connection with control of overall performance, management audits are becoming increasingly significant. Just as most companies make it a point to have their accounts audited at least once a year, some of the more progresive companies have recognized the importance of management audits. These audits are substantially different from those performed by public accountants and are not concerned with the verification of financial data. They are performed either for the top management, for the stockholders, or for other owners. Management audits provide a device for surveying the management of the enterprise critically and objectively from the broadest possible point of view. They start where the balance sheet audits leave off and are concerned with the examination of the organization and the operations of the enterprise from every aspect. At times, such an audit is undertaken by the management itself and even more frequently outside help is called up on.
Burrowes dan Persson (2000) juga
mengungkapkan pendapat dari Banker yang menyatakan bahwa perusahan-perusahaan
saat ini menggunakan ukuran kinerja non keuangan atas kualitas produk, kepuasan
konsumen, dan pangsa pasar untuk mengevaluasi dan menilai kinerja manajemen
karena ukuran-ukuran keuangan atas kinerja mungkin saja tidak sempurna dan
terlalu banyak signal mengenai upaya manajemen, maka ukuran non keuangan bisa
memberikan nilai tambah dengan mengurangi banyaknya signal tersebut dengan
membuat kesimpulan-kesimpulan mengenai upaya-upaya yang dilakukan manajemen
sebagai agent. Salah satu asumsi principal dalam agency theory adalah bahwa principal
dan agent mempunyai tujuan dan sasaran yang bertentangan (Solomon dan Solomon,
2004:17).
Dilihat dari perspektif agency
theory, fungsi audit menyajikan suatu mekanisme tata kelola perusahaan yang
penting dalam membantu shareholders dalam mengawasi dan mengendalikan manajemen
perusahaan. Modern
Auditing saat ini penekanannya lebih pada pada pemeriksaan internal yang
digunakan untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan. Hal ini
dilakukan secermat mungkin agar area-area kelemahan bisa diidentifikasi, untuk
kemudian ditunjukkan kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi
untuk mempercepat proses perkembangan manajemen. Management audit merupakan konsep yang digunakan untuk maksud tersebut. Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level
teratas sampai level terbawah. Management audit dianggap sebagai sebuah
fenomena saat ini yang berasal dari audit keuangan eksternal, audit operasional
internal dan konsultasi manajemen. Kebutuhan akan audit terhadap manajemen,
termasuk direktur, muncul sebagai akibat dari pemisahan antara pemilik dengan
pengendalian perusahaan, yang merupakan ciri dari perusahaan modern saat ini
(Burrowes dan Persson, 2000). Operasi-operasi organisasi meningkat dari segi
volume dan kompleksitas.
Masalah-masalah manajerial yang
muncul menimbulkan tekanan-tekanan baru pada level manajemen yang lebih tinggi. Perbedaan management audit dan financial audit Tunggal (2003:13) mengatakan bahwa pada umumnya, pemeriksaan manajemen
(management audit) memerlukan tenaga tim yang mempunyai berbagai latar belakang
akademis, keterampilan teknis dan pengalaman. Pemeriksaan seperti ini mencakup suatu ruang lingkup penelaahan yang lebih
luas daripada pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan ketaatan (Compliance
Audits). Arens dan
Loebbecke (2000:756) mengelompokkan management audit menjadi 3 jenis, yaitu
functional, organizational, dan special assignment. Berikut ini ada beberapa penjelasan dari audit, diantaranya :
1.
Function
Functional
audit berkaitan dengan satu atau lebih fungsi didalam organisasi. Keuntungan
dari functional audit adalah diperbolehkannya adanya spesialisasi oleh auditor.
Auditor dalam staff internal audit bisa sangat ahli dalam sebuah bidang,
misalnya fungsi production engineering. Mereka bisa secara efisisen
menghabiskan waktu mereka untuk mengevaluasi fungsi-fungsi yang berkaitan.
Fungsi production engineering berkaitan dengan fungsi manufacturing dan
fungsi-fungsi lainnya dalam organisasi.
2.
Organizational
Organizational
audit dalam sebuah organisasi berkaitan dengan seluruh unit organisasi, seperti
departemen, cabang atau anak perusahaan. Penekanan dalam organizational audit
adalah seberapa efektif dan efisien fungsi-fungsi tersebut berinteraksi.
Perencanaan organisasi dan metode-metode untuk mengkoordinasi
aktivitas-aktivitas yang ada sangat penting dalam tipe audit ini.
3.
Special Assignment
Dalam
operational auditing, special assignment biasanya muncul karena permintaan
manajemen. Jenis audit tipe ini cukup luas. Sebagai contoh, menentukan penyebab
tidak efektifnya sistem IT, investigasi terhadap kemungkinan adanya fraud dalam
sebuah divisi, dan pemberian rekomendasi untuk menurunkan harga pokok produksi.
Menurut Sayle (1988:21) management audit dikelompokkan
menjadi tiga jenis sesuai dengankeragaman departemen mereka dan ruang
lingkupnya sebagai berikut :
v
Internal Audit
Management
audit ini dapat dilakukan oleh perusahaan atau departemen, yang bersangkutan
dengan sistem-sistem, prosedur-prosedur atau fasilitas-fasilitas. Auditor yang mengerjakan
dapat dari perusahaan mereka sendiri (internal auditor) atau dengan menggaji
auditor dari luar perusahaan (external auditor). Internal audit merupakan
teknik dimana manajemen dapat merasakan masalah mereka sendiri dan menilai
kinerja organisasi, kebutuhannya, titik kekuatan, dan kelemahannya. Disebutkan
bahwa self audit merupakan bagian dari internal audit yang dilakukan oleh
individual dalam sistem mereka sendiri, prosedur-prosedur, dan
fasilitas-fasilitas agar dapat menilai kinerja, kebutuhan, kekuatan.
v
External Audit
Management
audit ini dilakukan oleh perusahaan terhadap pemasok mereka atau sub pemasok.
Auditor dapat dari auditor internal maupun auditor eksternal. Management audit
dikerjakan untuk menilai status kontrak atau perjanjian yang dibuat perusahaan
pemasok atau sub pemasok untuk menentukan keadaan perusahaan atas barang yang
akan diterima sesuai dengan yang dibayarkannya.
v
Extrinsic Audit
Management
audit ini dilakukan oleh pelanggan atau badan-badan yang berkaitan dengan
peraturan atau suatu agen inspeksi. Audit ini meliputi pelanggan dari
perusahaan-perusahaan pemasok dan sub pemasok.
Berkaitan dengan keterangan diatas maka management audit yang dilakukan pada fungsi pembelian termasuk dari jenis internal audit. Tujuan dan manfaat management audit . Menurut Hamilton (1986:1) tujuan dari management audit secara keseluruhan adalah untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas dari organisasi. Evaluasi ini bisa dilakukan pada perusahaan secara keseluruhan atau dibatasi pada lingkup departemen atau fungsi tertentu dalam organisasi. Evaluasi terhadap kinerja perusahaan ini dilakukan terhadap standar yang dibuat oleh manajemen atas dan pada saat yang sama digunakan untuk menilai keefektifan dari standar-standar dan kebijakan-kebijakan tersebut.
Berkaitan dengan keterangan diatas maka management audit yang dilakukan pada fungsi pembelian termasuk dari jenis internal audit. Tujuan dan manfaat management audit . Menurut Hamilton (1986:1) tujuan dari management audit secara keseluruhan adalah untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas dari organisasi. Evaluasi ini bisa dilakukan pada perusahaan secara keseluruhan atau dibatasi pada lingkup departemen atau fungsi tertentu dalam organisasi. Evaluasi terhadap kinerja perusahaan ini dilakukan terhadap standar yang dibuat oleh manajemen atas dan pada saat yang sama digunakan untuk menilai keefektifan dari standar-standar dan kebijakan-kebijakan tersebut.
Tujuan management audit
menurut Agoes (1996:173) adl sebagai berikut :
- Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan.
- Untuk menilai apakah berbagai sumberdaya (manusia mesin dana harta lainnya) yg dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
- Untuk menilai efektifitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yg telah ditetapkan oleh top management.
- Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management dalam memperbaiki kelemahan-kelemahan yg terdapat dalam penerapan struktur pengendalian intern sistem pengendalian manajemen dan prosedur operasional perusahaan dalam rangka meningkatkan efisiensi keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi perusahaan.
Siagian (2001:13)
mengatakan bahwa kalangan manajemen menunjukkan sambutan terhadap perkembangan management
audit krn jika digunakan dgn tepat maka management audit bisa
memberi manfaat yg besar yaitu:
- Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan kegiatan operasional dalam perusahaan yg tak memberikan kontribusi dalam perolehan keuntungan.
- Membantu manajemen dalam peningkatan produktifitas kerja dari berbagai komponen organisasi.
- Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan hambatan dan kendala yg dihadapi dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan mengambil langkah strategik utk mengatasi dan menghilangkannya.
- Memantapkan penerapan pendekatan kesisteman dalam menjalankan roda organisasi.
- Memungkinkan manajemen pada berbagai tingkat menentukan strategi yg tepat.
- Membantu manajemen merumuskan pedoman teknis operasional bagi para pelaksana berbagai kegiatan dalam perusahaan yg akan membantu para tenaga kerja operasional melakukan kegiatan masing-masing dgn tingkat efisiensi dan efektifitas yg lbh tinggi.
- Mengidentifikasikan dgn tepat berbagai masalah dan tantangan yg dihadapi dalam manajemen sumber daya manusia.
- Membantu manajemen menilai perilaku bawahan dalam menyediakan informasi bagi pimpinan sesuai dgn kebutuhan pimpinan pada berbagai hierarki perusahaan.
Berikut adl beberapa manfaat management
audit menurut Tunggal (2003:14) yaitu:
- Memberi informasi operasi yg relevan dan tepat waktu utk pengambilan keputusan.
- Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan laporan-laporan dan pengendalian.
- Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yg ditetapkan rencana-rencana prosedur serta persyaratan peraturan pemerintah.
- Mengidentifikasi area masalah potensial pada tahap dini utk menentukan tindakan preventif yg akan diambil.
- Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya termasuk memperkecil pemborosan.
- Menilai efektivitas dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yg telah ditetapkan.
- Menyediakan tempat pelatihan utk personil dalam seluruh fase operasi perusahaan.
Apabila management
audit dilakukan secara berkala maka management audit bisa
menunjukkan masalah ketika masalah tersebut masih berskala kecil. Dengan
demikian management audit merupakan alat manajemen yg membantu manajemen
dalam mencapai tujuan krn tindakan korektif dapat dilakukan utk pemecahan
masalah apabila ditemukan inefisiensi dan inefektifitas. Tahap –tahap dalam management audit , Pendekatan
management audit harus mengikuti langkah-langkah dasar tertentu untuk setiap
pekerjaan meskipun mungkin tujuan dari pemeriksaan tersebut akan
bermacam-macam. Berikut adalah langkah-langkah tersebut menurut Hamilton
(1986:5) :
1.
Definisi ruang lingkup
pekerjaan
Management
audit bisa dilakukan dalam lingkup yang umum dan audit akan meliputi suatu
penilaian terinci atas tiap-tiap aspek operasional organisasi. Management audit
juga bisa dilakukan atas suatu masalah tertentu untuk mencari bukti-bukti yang
menjadi penyebabnya serta merekomendasikan tindakan koreksi tertentu.
2.
Perencanaan, persiapan dan
organisasi
Ketika suatu
lingkup pekerjaan sudah ditentukan, tim audit akan membuat suatu tindakan
perencanaan atas pelaksaanaan pekerjaan. Perencanaan meliputi langkah-langkah
yang harus dilakukan dan estimasi waktu yang diperlukan untuk mencapai setiap
tahap pekerjaan. Tiap sumber bukti yang berkaitan dengan area yang diperiksa
harus dianalisa secara mendalam dan terus diperbaharui.
3.
Pengumpulan fakta dan dokumentasi
informasi terbaru
Pada tahap
ini dilakukan pengumpulan informasi data yang berkaitan dengan area lingkup
pekerjaan yang ditentukan. Data bisa diperoleh dari surat menyurat, kebijakan
dan prosedur, serta semua informasi informal lainnya yang bisa diperoleh secara
langsung dari karyawan lewat wawancara.
4.
Riset dan Analisa
Tahap ini
merupakan tahap yang paling penting dalam proses management audit. Pada tahap
ini dilakukan pengumpulan bukti dan fakta-fakta yang dianggap penting dalam
mendukung laporan akhir yang akan diserahkan kepada top manajemen.
5.
Laporan
Tahap ini
meliputi ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan, gambaran mengenai ruang
lingkup pekerjaan, rincian mengenai temuan-temuan utama dan diskusi mengenai
alternatif-alternatif yang dapat digunakan top manajemen untuk mengurangi
permasalahan yang ada.
CONTOH LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
Semarang, 20 April 2011
No
: 001/AI/IV/2011
Lampiran
: 3 eksempler
Perihal
: Laporan
Hasil Audit
Kepada
Yth.Direktur PT. ABC
Di Semarang
Kami telah melakukan audit atas
Pengadaan ATK pada PT. ABC untuk periode tahun 2010/2011. Audit kami tidak
dimasudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan
dan oleh karenanya tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut.
Audit kami hanya mencakup bidang Pengadaan ATK yang dimiliki oleh perusahaan.
Audit tersebut dimasudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan), efesiensi
(daya guna), dan efektifitas (hasil guna). Pengadaan ATK yang
dilkukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan yang ditemukan
selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dicapai
perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih
ekonomis, efesien, dan lebih efektif dalam mencapai tujuannya:
Hasil audit
kami sajikan dalam mencapai tujuannya.
BAB I : Informasi Latar Belakang
BAB II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
BAB III : Rekomendasi
BAB I : Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit kami
telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak
jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini.
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin
dengan baik ini.
Audit Internal
Kesimpulan
Audit manajemen
seringkali diartikan sama dengan audit operasional. Pengertian sederhana dari
audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek
kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan
laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan
efisiensi kegiatan bisnisnya. Sedangkan pengertian sederhana audit operasional
adalah uraian aktifitas perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan
tujuan untuk melihat,mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan
rekomendasi untuk perbaikan. Jelas kedua pengertian serupa karena pemeriksaan
manajemen dilakukan saat manajemen beroperasi.
Tujuan Audit Manajemen :
1. Penilaian atas pengendalian.
2.
Penilaian atas
pelaksanaan .
3.
Memberikan bantuan kepada
manajemen .
Menurut Hamilton
(1986:1) tujuan dari management audit secara keseluruhan adl utk
mengevaluasi efisiensi dan efektifitas dari organisasi. Evaluasi
ini bisa dilakukan pada perusahaan secara keseluruhan atau dibatasi pada
lingkup departemen atau fungsi tertentu dalam organisasi. Evaluasi terhadap
kinerja perusahaan ini dilakukan terhadap standar yg dibuat oleh manajemen atas dan
pada saat yg sama digunakan utk menilai keefektifan dari standar-standar dan
kebijakan-kebijakan tersebut.
Ramanathan (1990:300) mengatakan bahwa management audit
berkaitan dgn audit efisiensi dimana tujuan utama dari audit efisiensi ini adl
utk memastikan bahwa tiap unit mata uang diinvestasikan dalam modal atau tempat
lain yg memberikan pengembalian yg optimum dan bahwa perencanaan investasi
antara berbagai fungsi dan aspek yg berbeda dirancang utk memberikan hasil yg
optimum.
0 Response to "Management Audit"
Posting Komentar